Rabu, 14 Agustus 2013

The Pigeons_nashir



Selamat siang teman2...
maaf, kali ini upload lagu, sebagai sketsa kehidupan, terutama ketika jaka dan dara bertemu biasanya akan bersinggungan dengan perasaan; suka, tidak suka, benci, empati, bahkan cinta. Pada tahapan cinta inilah yang banyak merenggut perhatian antara keduanya. Dimana-mana teringat 'pujaan hati' kadangkala bahkan seringkali 'lupa diri' karena terfokus dan sudah menuruti apa kata hatinya... nah, tatkala cinta sedang membara, tentunya harus ada rambu-rambu norma agar 'cinta' nya menjadi lebih mapan, direstui mamipapi sehingga dapat berkelanjutan secara alamiah, dengan harapan terus happy Ending hingga kala senja...

Selasa, 01 Januari 2013

on location sketch


Sketsa di depan Gedung Museum Nasional, dengan
Indonesia's Sketchers



Sketsa di sebuah warung didaerah Pal Merah, dekat Sarang Media Kompas Group
dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan sketcher IS


Live Sketch dengan menggunakan teknik outline Drawing Pen


Sketsa dengan menggunakan cat air

Membuat sketsa langsung ditempat memiliki tantangan tersendiri, jika suasana mendukung, sketsa dapat dilakukan dengan baik dan dapat rekaman yang cukup detail. Namun seringkali tidak bisa menghasilkan detail yang cukup, umumnya apabila bagian yang dibuat sketsa merupakan obyek yang bergerak. Sensasi sketsa di lokasi antara lain, dapat menyaksikan dan merasakan secara langsung suasana obyek di lokasi. Efek terang bayang yang ada jadi bumbu penyedap visual.

Beberapa sketsa diatas merupakan contoh sketsa langsung di lokasi, dengan beberapa teknik penggambaran, diantaranya dengan menggunakan drawing pen sebagai outline gambar, dapat pula dilakukan pewarnaan dengan menggunakan cat air.

HP Nu Year 2013

SELAMAT TAHUN BARU 2013
Merupakan babak baru untuk menjadi lebih baik, meninggalkan kekurangan-kekurangan, keburukan-keburukan, dan hal-hal negatif lain agar diperbarui, diperbaiki, supaya kehidupan menjadi lebih baik, lebih bermanfaat, lebih bermartabat. Mari kita isi hari-hari ke depan dengan segala kebaikan yang dapat kita lakukan, berkreasilah seluas-luasnya... melalui media apa saja, keterampilan apa saja, dengan tujuan untuk kebaikan...


Sketsa awal tahun ini sebagai penanda, awal berkah yang diturunkan sang pencipta melalui hujan yang mengguyur bumi... sejuk, segar... dan memberikan kesuburan bagi tumbuh tanaman. Meskipun pada sisi lain, hujan menghentikan sementara tampilnya panas matahari untuk keperluan mengeringkan berbagai jenis dan bentuk pakaian pada gantungan jemuran. Inilah hasil tangkapan sketsa hari ini.

Minggu, 23 Oktober 2011

Sketch by sketch

Latihan mengamati objek dan memindahkan
bentuk dan highlight ke atas kertas
sketsa: nashir, 2010


Sketch by Sketch, terdengar seperti judul lagunya New Kids On The Block "Step by Step" barangkali saja rhymenya hampir sama, tapi hasil kerjanya tentu saja beda. Pernah saya menulis sebuah judul tulisan begini "JANGAN SEKALI-SEKALI BELAJAR MENGGAMBAR," tentu saja judul ini sangat provokatif, akan tetapi memang demikian adanya, bagi siapa saja yang ingin bisa menggambar, jika latihannya hanya sekali-sekali... jangan berharap akan terampil dalam hal menggambar, bahkan mungkin di bidang apa saja. Karena keahlian atau keterampilan yang baik dihasilkan dari kuantitas dan kualitas latihannya. Ibarat latihan bersepeda, bila suatu kali terjatuh dan kapok! niscaya keterampilannya bersepeda hanya stop disana, kecuali bila diganti sepeda roda tiga. Pada intinya keterampilan menggambar perlu digeluti dengan minat yang kuat disertai latihan yang terus menerus melalui berbagai pembelajaran melihat contoh, melihat dari buku atau tutorial, mencoba sendiri, dan mencoba lagi...dan lagi-lagi mencoba.
Dengan demikian dari step satu ke step dua dan seterusnya merupakan perjalanan panjang untuk mendapatkan keterampilan yang memadai. Adapun hasilnya adalah sketsa-sketsa yang secara visual dapat dilihat, dianalisa, dikritisi, diurai kekurangan dan kelebihannya, sehingga bisa digunakan untuk memotivasi Sketch berikutnya untuk lebih cakap lagi.
Membuat coretan memang sangat mudah, siapapun dapat membuat coretan atau guratan pada media atau menggunakan alat apapun, namun demikian mengendalikan coretan agar selaras dengan yang kita fikirkan itu tak mudah, apalagi bila coretan tersebut sudah memiliki pesan yang akan diinformasikan, tentu perlu berbagai piranti pengetahuan agar coretan itu dapat difahami secara visual oleh interpretannya.

Sketsa Karya Thifal, siswa Esmod kelas 1A
teknik rendering marker untuk fashion design,
simple dan cukup jelas rough sketchnya.

Dalam ranah ilmu desain, garis memiliki karakter-karakter yang berbeda, sehingga liukan garis, tebal tipisnya, kuat dan lenturnya akan mempertegas jati dirinya. Garis lengkung lembut memiliki persepsi karakter yang feminin, demikian sebaliknya garis yang tegas dengan sudut-sudut yang kuat memberikan persepsi karakter yang maskulin, gagah, dan sebagainya. Namun demikian dalam aplikasi dalam desain seringkali saling topang hingga membentuk konstruksi yang utuh menjadi sebuah karya desain. Maka dari itu, Sketch by sketch terus perlu dilakukan, ditempa diberi muatan wawasan pengetahuan yang lain agar memiliki kekuatan dalam mengendalikan goresan, menggunakan berbagai ragam konteks bidang ilmu, dan sesuai kegunaan dan tujuannya. Mari latihan buat sketsa...

Sketsa ilustrasi mengenai kekuasaan
untuk sebuah majalah kampus
sketsa: nashir, 2010


Coretan-coretan yang berupa gag kartun, tak ada tendensi
apapun kecuali untuk tujuan memancing senyum
dimuat di majalah Intisari, Nov. 2006

Kamis, 07 Juli 2011

GAG KARTUN

Masih dari rumpun sketsa, ada kumpulan garis-garis yang bertujuan untuk guyon, atau humor semata, tak bermaksud menyindir maupun mengkritisi laiknya cartoon editorial. ia semata-mata ikhlas agar setiap orang yang melihatnya tersenyum dan gumbira (lebih dari sekadar gembira). Gag kartun memang kudulucu...itu sarat mutlaknya! nah bagaimana membuat ide lucu itu juga dapat berpindah ke orang lain juga tetap terjaga kelucuannya...itu yang awrat...alias susah. Diperlukan ground pemikiran yang sama dengan pembacanya, oleh karena itu perlu menggunakan idiom-idiom yang berlaku umum seantero jagat persilatan visual. Banyak kartunis yang cakap membuat karya gag kartun ini, karena yang diperlukan bukan gambarnya yang bagus, tapi visualisasinya yang harus kompak membawa amanat guyon tadi, sehingga pembaca akan terbahak atau minimal tersenyum tatkala melihatnya.

Tips yang sering digunakan para kartunis gag, biasanya dengan teknik menjungkirbalikkan realita, atau kemustahilan dibuat menjadi mungkin...susah ya...memang sengaja dibuat susah biar tidak terlalu mudah dibaca orang-orang yang serius...hehehe

Diperlukan kecerdasan lebih atau khusus, yakni ilmu plesetan...ngawur terstruktur... celelekan, slengekan, dan sebangsanya. Contoh yang gemilang adalah tokoh Lucky luke si koboi nomaden yang kesepian, tokoh komik karya duet Morris dan Goscinny ini cerdas dalam membuat slogan keren yang pas dengan visualisasinya "Menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri." Sepele kelihatannya, tapi perlu kecerdasan dan keseriusan untuk mendapatkan "kristalisasi keringat" (pinjam istilah Thukul Arwana) dalam merangkai konsep cerita lalu di visualkan secara efektif. Oleh karena itu, Morris sebagai visualizernya perlu kerjasama dengan Goscinny untuk menarasikannya, coba simak gambar berikut ini...


Buku komik serial Petualangan Lucky luke, terbitan Indira


Contoh lain misalnya tatkala seekor ikan patah hati, ia tidak serta merta mencaplok kail pancing itu, tetapi merangkainya dulu sebagai tali gantung diri...memang mustahil, tapi kemustahilan itulah yang ia tawarkan sebagai pemantik tawa. Kartun dari majalah Bog-bog edisi 3, tahun 2003.


Gag kartun, dikutip dari majalah Bog-Bog

Berikut ini karya saya yang pernah dimuat di majalah Intisari, November 2006...yang ketemu tak sengaja di rak buku yang sudah terselip banyak debu...
Silahkan coba buat sendiri gag kartun anda dengan gaya dan kelucuan sendiri...berbagilah humor pada teman anda biar dia juga turut tersenyum...hehehe...


Gag kartun Nashir untuk majalah Intisari, edisi November 2006
mengangkat tema 'Mummy'

Kamis, 16 Juni 2011

Jagat Sketsa

Sketsa sepatu Crocrocan, Crocs aspal yang konon telah menghancurkan
pangsa merk aslinya yang harganya memang tak ramah lingkungan
water color, multiliner copic 0,3

Corat-coret sederhana dengan garis-garis yang seringkali tumpang tindih, kasar, saling tabrak atau berulang-ulang menjadi ciri khas sebuah gambar sketsa, karya yang seringkali dianggap sebagai gambar awal kadang berhenti sampai disini, coretan-coretan tersebut membentuk citra visual yang tak pernah tuntas. Namun ada kalanya coretan tersebut diberi imbuhan pernak-pernik warna-warni sehingga tampil jelita menambah aura citra visual tersebut kemilau. Adakalanya pula ia hanya berguna sebagai jembatan eksekusi gambar akhir yang dibuat secara detail, dan dikerjakan dengan amat sangat teliti dan sophiticated, ngruwit!

Sketsa karya Renny mhs Arsitektur
pada saat workshop teknik rendering marker
di Jurusan Arsitektur Untar

Sketsa memang sangat lentur, ia bisa saja dibuat untuk kepentingan pembuatan sesuatu, hanya sekadar coretan hasil imajinasi, bisa juga representasi keadaan suatu tempat atau alam benda sekitar yang ditampilkan dalam citra 2 dimensi di atas kertas. Sejarah pun telah mencatat betapa sketsa dahsyat Leonardo Da Vinci telah menginspirasi dunia sekarang dalam berbagai hal, Mulai dari manusia Vitruvius yang ia ciptakan telah menjadi ikon mengenai anthropo-metry dan ergonomy, Sketsa pesawat Helicopter telah ia goreskan jauh sebelum akhirnya helikopter dapat diterbangkan, Alat-alat perang, bahkan ilmu anatomi kedokteran berikut kerumitan otot-ototnya pun didokumentasikan melalui sketsanya.

Sketsa meski hanya sebagai bentuk kegiatan atau perwujudan yang sederhana, tapi dapat menjadi sesuatu yang bermakna dan memiliki nilai ekonomi. Kegiatan sketsa apabila dikaribi, akan melatih kepekaan syaraf-syaraf otak kanan dalam meningkatkan sense of art, disini ada harmony, komposisi, rana, balancing, simetry, assimetry, rythme, unity, repetition, bahkan point of interest objek dapat diiguh melalui sketsa. segini dulu tulisannya.


Suasana workshop teknik rendering marker di Ars Untar
sponsorship by Copic, Lyra Akrelux